Pangkalpinang, Demokrasibabel.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri RI yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting, Senin (13/10).
Inspektur Pemkot Pangkalpinang, Syahrial, menyampaikan bahwa inflasi Kota Pangkalpinang pada bulan ini masih stabil dan menjadikannya salah satu dari 10 kota dengan inflasi terendah di Indonesia.
“Month-to-month kita hanya 0,59 persen, jauh lebih rendah dari rata-rata nasional. Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi di Pangkalpinang dengan kontribusi 1,90 persen,” ujarnya.
Ia mengatakan, strategi pengendalian inflasi yang diterapkan Pemkot Pangkalpinang adalah mengacu pada prinsip 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
“Untuk harga sembako semuanya hampir tidak ada yang mahal terjadi kenaikan,” jelasnya.
Selain inflasi, kata Dia, rapat tersebut juga membahas progres program nasional pembangunan 3 juta rumah. Khusus untuk Kota Pangkalpinang, pemerintah telah memiliki data dan capaian signifikan dalam sektor perumahan.
“Berdasarkan data hingga Desember 2024, jumlah total perumahan ada 345 lokasi. Terdiri dari perumahan subsidi 301 lokasi, perumahan komersil 30, gabungan subsidi dan komersil ada 4 dan rumah dinas/pemerintah 10 lokasi,” katanya.
Sementara dari sisi unit rumah, lanjut dia, jumlah unit berdasarkan site plan ada sebanyak 21.631 unit, yang telah dibangun 16.294 unit, serta rumah yang sudah dihuni sebanyak 14.061 unit.
“Total rumah di Pangkalpinang tercatat 49.414 unit, dengan 48.075 unit di antaranya tergolong rumah layak huni. Adapun jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) mencapai 1.339 unit, termasuk 59 unit yang berada di kawasan kumuh,” ujarnya.






