Oleh : Rezfa (Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Bangka Belitung)
Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seperti halnya di sebagian besar Indonesia, para pelaku bisnis telah dipaksa untuk terlibat dalam proses “transformasi digital”. Dengan jumlah UKM yang besar, digitalisasi akuntansi merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan.
Data dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan bahwa pada tahun 2022, terdapat 189.343 UKM yang terdiri dari 185.513 usaha mikro, 3.730 usaha kecil, dan 100 usaha menengah. Meskipun mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan, usaha mikro ini masih sebagian besar terjebak dalam pembukuan manual yang primitif yang penuh dengan kesalahan dan menghambat pengambilan keputusan yang tepat waktu.
Beberapa sesi pelatihan telah berusaha untuk mengatasi masalah ini, demikian juga bentuk-bentuk pendampingan lainnya. Misalnya, Himpunan Mahasiswa Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi keuangan digital seperti BukuWarung kepada para pengusaha mikro. Aplikasi ini mudah digunakan, tidak memerlukan koneksi internet, dan membantu para pengusaha kecil mencatat pendapatan dan pengeluaran mereka dengan cara yang teratur.
Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, tantangan dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak tetap ada. Diperlukan sosialisasi yang lebih intensif dan pendekatan yang lebih personal untuk menjangkau masyarakat, terutama di daerah-daerah terpencil.
Selain itu, sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat penting. Komitmen bersama dalam meningkatkan penerimaan pajak daerah harus terus diperkuat, seperti yang dilakukan oleh Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama pemerintah kabupaten/kota.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kepatuhan pembayaran pajak di Bangka Belitung dapat meningkat, sehingga pembangunan daerah dapat berjalan lebih optimal dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Dengan fondasi akuntansi digital yang kuat, Bangka Belitung akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi yang tercipta akan menjadi pilar penting dalam membangun ekonomi daerah yang lebih tertata, berkelanjutan, dan kompetitif di tingkat nasional.