SUNGALIAT, DEMOKRASIBABEL.COM – Plang pengumuman dilarang melakukan aktivitas penambangan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) yang terpampang dipinggir Jalan Raya Kampung Jalan Laut Kelurahan Matras hilang, Sabtu (16/04).
Sebelumnya, aktivitas penambangan diwilayah tersebut telah ditertibkan oleh aparat kepolisian bedasarkan surat dari Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia nomor : B – 610/KM.00/3/2022 yang ditujukan kepada Polda Bangka Belitung (Babel).
Dimana, plang pengumuman bertuliskan dilarangan melakukan aktivitas penambangan di wilayah tersebut tertera sebagaimana dalam pasal 158 UU No 3 tahun 2020.
Namun, terpantau Sabtu (16/04) plang larangan yang terpampang tersebut hilang. Apakah hilangnya plang tersebut perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga tidak mau terusut atas aktivitas penambangan.
Ataukah memang sudah diberikan kewenangan atas aktivitas penambangan diwilayah sungai tersebut.
Sebab, para penambang timah jenis ponton apung maupun jenis tower yang diduga ilegal tersebut sampai saat ini masih berjejeran diperairan sungai Jalan Laut dan sekitarnya. Dan masih ada sejumlah unit tambang yang melakukan aktivitas penambangan, bahkan pada malam hari.
Sebelumnya diberitakan, salah satu warga setempat (red) yang tidak jauh dari lokasi tambang mengatakan beberapa minggu ini ada sejumlah tambang tersebut sering beraktivitas, bahkan pada malam hari. Padahal plang larangan untuk pertambangan sudah terpasang, tetapi masih ada yang beraktivitas.
“Kalau mendengar mesin-mesin tambang yang beraktivitas malam itu, tentu sangat berisik dan kita hanya bisa pasrah saja. Perkiraan sekitar pukul 23:00 WIB, ada sejumlah TI yang bekerja,” ungkapnya yang tidak bersedia disebutkan, Selasa (12/04). (Suyanto)
