Pangkalpinang, Demokrasibabel – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Juhaini, mewakili Wali Kota Pangkalpinang Prof. H. Saparudin, membuka kegiatan Rembuk Adat Pemuktahiran Kesatu Perangkat Pemangku Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Pangkalpinang, yang digelar pada Kamis (23/10/2025).
Acara yang dihadiri oleh unsur Forkopimda, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan perangkat daerah ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kelembagaan adat serta pelestarian nilai-nilai budaya lokal di tengah arus globalisasi yang semakin cepat.
Dalam sambutan tertulis Wali Kota yang dibacakan oleh Juhaini, disampaikan bahwa kebudayaan merupakan akar dari jati diri suatu bangsa. Bagi masyarakat Pangkalpinang, adat dan tradisi menjadi cerminan kearifan lokal yang berperan penting sebagai perekat kehidupan sosial masyarakat.
“Kebudayaan adalah jiwa dari pembangunan itu sendiri. Tanpa budaya, kemajuan tidak akan memiliki makna,” ucap Juhaini saat membacakan sambutan Wali Kota.
Melalui kegiatan Rembuk Adat Pemuktahiran Kesatu, pemerintah kota memandang penting langkah pembaruan dan penataan peran Perangkat Pemangku Kebudayaan Daerah (PPKD) sebagai wadah koordinasi dan pengembangan kebudayaan daerah. Diharapkan kegiatan ini dapat melahirkan gagasan baru dan kesepahaman bersama dalam mengelola potensi budaya lokal, termasuk dalam bidang seni, bahasa, tradisi, dan kearifan masyarakat.
Lebih lanjut, dalam sambutannya Wali Kota juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya dan penguatan peran lembaga adat. Hal ini menjadi bagian dari visi pembangunan daerah, yaitu Terwujudnya Pangkalpinang sebagai Kota SMART — Seimbang, Mapan, Amanah, Rukun, dan Tangguh.
“Pemerintah Kota akan terus menguatkan pembangunan sosial budaya yang tangguh dan berkelanjutan melalui penguatan nilai-nilai budaya lokal serta peningkatan kepedulian kolektif terhadap pelestarian lingkungan hidup,” lanjut Juhaini membacakan sambutan.
Juhaini juga menyampaikan ajakan kepada seluruh pihak, termasuk lembaga adat, akademisi, pelaku seni, serta generasi muda, untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan warisan budaya agar tidak luntur oleh perkembangan zaman.
“Mari kita jadikan adat dan budaya sebagai sumber inspirasi dalam membangun Pangkalpinang yang harmonis, berkarakter, dan sejahtera,” tutupnya.
Kegiatan Rembuk Adat Pemuktahiran Kesatu PPKD Kota Pangkalpinang diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat peran lembaga adat serta memperkaya identitas kebudayaan daerah menuju pembangunan yang berkarakter dan berkelanjutan.








