Pangkalpinang, Demokrasibabel.com – BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang bersama pemerintah daerah menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk mempertahankan Universal Health Coverage (UHC) sekaligus meningkatkan keaktifan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Program JKN hingga Babel berhasil mencapai UHC.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama yang baik dari semua pihak, sehingga Provinsi Bangka Belitung telah mencapai Universal Health Coverage. Namun, pekerjaan kita tidak berhenti sampai di sini, karena tantangan selanjutnya adalah mempertahankan cakupan sekaligus meningkatkan keaktifan peserta JKN,” kata Aswalmi di Pangkalpinang, Kamis (25/9).
Menurutnya, upaya mempertahankan cakupan semesta harus dibarengi dengan koordinasi lintas sektor dan instansi, serta pemahaman yang sama terhadap kebijakan yang berlaku. Sinkronisasi ini dinilai penting agar setiap permasalahan dapat diselesaikan secara bersama-sama.
“Aspek penting yang menjadi perhatian adalah bagaimana peserta yang sudah terdaftar tetap dalam kondisi aktif, di tengah berbagai dinamika seperti keterbatasan keuangan daerah dan kondisi perekonomian masyarakat. Dengan kolaborasi dan dukungan seluruh pemangku kepentingan, tantangan ini bisa kita jawab,” ujarnya.
Rakor tersebut juga menghadirkan pemaparan dari Dinas Kesehatan Provinsi Babel mengenai kondisi terkini serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk menjaga keberlanjutan program JKN.
Aswalmi menegaskan bahwa JKN merupakan program strategis nasional yang berdampak besar terhadap pembangunan sumber daya manusia. Oleh karena itu, keberhasilan mempertahankan UHC dan meningkatkan kepesertaan aktif di Babel akan mendukung peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Program ini adalah amanah besar. Kami dari BPJS Kesehatan tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan pemerintah daerah, instansi terkait, dan seluruh pemangku kepentingan. Kolaborasi menjadi kunci agar target yang kita canangkan dapat tercapai,” katanya menegaskan.
Sementara Plt Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Fery Aprianto mengatakan Babel telah berhasil mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta. Artinya, hampir seluruh masyarakat telah memiliki perlindungan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ia mengungkapkan, capaian tersebut patut dibanggakan karena tidak lepas dari kerja keras, gotong royong, dan koordinasi lintas sektor yang dilakukan secara berkelanjutan. Namun, ia menegaskan bahwa mempertahankan UHC bukanlah hal mudah.
“Mencapai puncak itu sulit, tetapi mempertahankannya jauh lebih berat. Cakupan kepesertaan juga perlu diimbangi dengan tingkat keaktifan peserta JKN yang tinggi agar keberlangsungan program ini tetap terjaga,” kata Fery.
Menurut Fery, terdapat sejumlah tantangan utama yang harus dihadapi dalam mempertahankan UHC di Babel, antara lain keaktifan peserta, sinkronisasi dan validitas data, kapasitas fiskal daerah, kualitas pelayanan kesehatan, serta kesadaran dan literasi masyarakat.
“Meskipun masyarakat sudah terdaftar, sebagian belum aktif membayar iuran, khususnya peserta mandiri. Selain itu, masih ada perbedaan data antara BPJS Kesehatan, Dukcapil, Dinas Sosial, dan daerah. Hal ini harus kita perkuat agar bantuan iuran tepat sasaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, kualitas layanan kesehatan juga harus ditingkatkan baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan tingkat pertama agar masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari Program JKN.
Lebih lanjut, Fery menyebut keberhasilan JKN tidak hanya berkaitan dengan perlindungan kesehatan, tetapi juga bagian dari sistem perlindungan sosial nasional sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
“Keberhasilan Program JKN juga sejalan dengan RPJMN 2025-2029 yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai prioritas utama. Sehatnya masyarakat Babel akan menjadi fondasi bagi produktivitas ekonomi, pendidikan yang berkualitas, dan peningkatan daya saing daerah,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Fery menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dan pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan UHC.
“Ada beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan, yakni memperkuat sinergi data antara Dukcapil, Dinas Sosial, dan BPJS Kesehatan meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar menjadi peserta aktif JKN, mengoptimalkan dukungan pemerintah daerah terhadap masyarakat yang membutuhkan, serta mendorong peningkatan kualitas layanan kesehatan,” katanya.







