Oleh : Fanny Yulinda Jafar (Mahasiswa Jurusan Manajemen, Universitas Bangka Belitung)
Di dunia kerja zaman sekarang, kemampuan berbahasa indonesia yang akurat dan tepat menjadi faktor yang paling penting bagi lulusan manajemen. Dimana bahasa Indonesia tidak hanya sebagai media komunikasi sehari-hari tetapi juga sebagai sarana penting dalam menyampaikan gagasan, memberikan instruksi, menyusun laporan dan melakukan negosiasi bisnis, keterampilan berbahasa yang baik dan benar dapat meningkatkan kepercayaan, kredibilitas, dan efektivitas dan interaksi di dunia kerja.
Penggunaan etika bahasa Indonesia dalam dunia profesional mengharuskan setiap orang untuk berbicara dengan cara yang sopan, jelas, dan relevan dengan konteksnya. Di program manajemen, mahasiswa dilatih untuk menyusun laporan, surat bisnis, hingga kontrak kerja yang memerlukan ketelitian dalam memilih kata dan menyusun kalimat. Penggunaan bahasa yang kabur atau tidak tepat dapat menyebabkan miskomunikasi, bahkan konflik dalam pelaksanaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
Di samping itu, etika bahasa juga mencerminkan profesionalisme seorang manajer. Seorang manajer yang dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara efektif akan lebih mudah menjalin hubungan yang baik dengan karyawan, mitra bisnis, dan pelanggan. Hal ini menjadi sangat krusial, terutama dalam proses pembuatan kontrak bisnis, di mana setiap kata dan kalimat harus disampaikan dengan jelas, tegas, dan tidak membawa pada berbagai penafsiran, seperti yang dijelaskan dalam materi tentang kontrak bisnis.
Sebaliknya, dunia kerja mengharapkan para lulusan manajemen untuk menyesuaikan cara berbicara mereka berdasarkan audiens, baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan. Misalnya, cara berbahasa yang diterapkan dalam rapat formal tentu berbeda dengan komunikasi sehari-hari di kantor. Kemampuan untuk menyesuaikan gaya berbahasa ini adalah bagian penting dari etika berbahasa yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan manajemen.
Poin penting lainnya, etika berbahasa Indonesia juga berkaitan dengan kejujuran dan itikad yang baik saat menyampaikan informasi. Dalam penyusunan kontrak bisnis, contohnya, pilihan kata yang digunakan harus mencerminkan keterbukaan dan tidak menyesatkan pihak lain. Ini selaras dengan prinsip itikad baik dalam kontrak bisnis yang mengharuskan semua pihak berperilaku jujur dan saling menghormati.
Dengan demikian, penguasaan etika berbahasa Indonesia menjadi modal penting bagi lulusan manajemen untuk bersaing di dunia kerja. Keterampilan ini tidak hanya memfasilitasi komunikasi yang efektif tetapi juga memainkan peran penting dalam keberhasilan pelaksanaan tanggung jawab manajerial, membangun kepercayaan, dan menciptakan lingkungan kerja yang profesional.
Terakhir, para lulusan manajemen diharapkan tidak hanya menguasai teori dan praktik bisnis, tetapi juga mampu menerapkan etika berbahasa Indonesia dalam setiap aspek pekerjaan mereka. Dengan bekal ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang semakin kompleks dan dinamis.