Kuliah atau Karier Duluan? Perspektif Mahasiswa di Era Digital

by
Foto : Jessyca (Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Bangka Belitung)

Oleh : Jessyca (Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Bangka Belitung)

Di zaman sekarang, pilihan antara melanjutkan kuliah atau langsung mengejar karier bukan lagi hal yang mudah. Banyak mahasiswa, termasuk saya, sering bertanya-tanya: apakah kuliah empat tahun layak dijalani kalau peluang kerja atau bisnis bisa dimulai bahkan dari SMA? Apalagi dengan berkembangnya internet, kita bisa menghasilkan uang dari mana saja—tanpa harus punya gelar. Banyak figur publik sukses yang sering dijadikan contoh, seperti para content creator, freelancer, atau pengusaha muda yang sukses bahkan sebelum lulus kuliah.

Memang, kuliah tetap punya nilai. Kita belajar berpikir kritis, memperluas wawasan, dan membentuk koneksi. Selain itu, kampus juga bisa jadi tempat kita menemukan jati diri. Tapi di sisi lain, dunia kerja sekarang lebih fleksibel. Banyak perusahaan mulai terbuka menerima orang yang punya skill, meskipun tanpa ijazah tinggi. Bahkan ada yang bilang, “Portofolio lebih penting dari IPK.” Pernyataan ini makin terasa benar ketika kita lihat banyak lowongan kerja yang lebih mementingkan pengalaman dibanding gelar.

Namun begitu, saya merasa tidak semua bidang bisa diperlakukan sama. Profesi seperti dokter, insinyur, arsitek, atau pengacara jelas butuh pendidikan formal yang ketat dan terstruktur. Tapi untuk bidang-bidang lain seperti desain grafis, digital marketing, atau teknologi, belajar secara mandiri atau lewat kursus singkat juga bisa jadi jalan yang sah dan efektif. Hal ini membuat saya berpikir bahwa keputusan antara kuliah atau langsung kerja sangat tergantung pada tujuan dan bidang yang dipilih.

Banyak juga mahasiswa yang akhirnya kuliah sambil kerja, baik karena alasan ekonomi maupun untuk membangun pengalaman sejak dini. Saya pribadi menilai itu adalah jalan tengah yang cukup bijak, walau tidak mudah dijalani. Tekanan akademik dan beban kerja bisa sangat menguras energi. Tapi justru dari situ kita belajar manajemen waktu, disiplin, dan realita dunia kerja. Jadi menurut saya, tidak ada rumus pasti. Yang penting adalah kemauan untuk terus belajar, dari mana pun sumbernya.

Akhirnya, saya menyadari bahwa kuliah bukan jaminan sukses, dan bekerja lebih awal juga bukan jalan pintas menuju keberhasilan. Yang paling penting menurut saya adalah mengenal diri sendiri, tahu potensi dan minat kita ada di mana, serta berani mencoba. Kalau kita tahu ke mana arah tujuan kita, kuliah atau karier hanya soal urutan, bukan soal siapa yang lebih penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.