Walau Sudah Tiada, Bakti Keluarga Pada Leluhur Masih Tetap Menyala

by
Cheng Beng di TPU Kp Hakok Sungailiat, Senin (31/03/2025)

SUNGAILIAT, DEMOKRASIBABEL.COM – Cheng Beng adalah hari sembahyang kubur/makam dan ziarah tahunan pada makam orang tua/leluhur dengan upacara penghormatan sesuai kepercayaan tradisi orang Tionghoa.

Diketahui Cheng Beng tahun 2025 ini dimulai pada tanggal 21 Maret hingga puncaknya di tanggal 4 April.

Salah satu warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Bangka, Fu Yanto mengatakan Cheng Beng bagian pengingat ataupun pengenang orang-orang terkasih/tercinta yang telah mendahului, sekaligus moment mempererat hubungan bersama sanak keluarga.

“Dimana hari Cheng Beng sanak keluarga akan berkumpul mengunjungi kubur/makam leluhurnya. Walaupun orang tua sudah tiada, tetapi bakti anak kepada orang tua/leluhur tidaklah padam dan masih tetap menyala di tradisi Cheng Beng,” katanya saat usai sembahyang makam orang tua bersama adik-adiknya di TPU Kp Hakok Sungailiat, Senin (31/03/2025).

Dikatakannya, tujuan Cheng Beng untuk menghormati dan menunjukkan tanda bakti keluarga kepada orang tua/leluhur, dengan membawa beberapa makanan kesukaan semasa masih hidup didunia.

“Sebelum Cheng Beng tiba, terlebih dahulu dari sanak keluarga telah membersihkan makam, seperti membersih rumput-rumput sekitar makam, mengecat dan sebagainya. Setelah waktunya tiba, sanak keluarga pun mendatangi tempat makam orang tua/leluhur tersebut sambil membawa makanan, buah-buahan, kue, hio/dupa, lilin warna merah, baju dan uang yang terbuat dari kertas,” tuturnya

Kemudian, sanak keluarga akan bersembahyang dan berdoa menggunakan hio di depan makam orang tua/leluhur. Dipercaya saat membakar hio, arwah orang tua/leluhur akan datang untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan oleh sanak keluarganya.

“Selanjutnya bagi sanak keluarga yang telah sembahyang makam orang tua/leluhur, mereka akan meletakkan kertas perak berwarna kuning di badan makam dan diatas nisan makam orang tuanya. Hal itu sebagai pertanda bahwa makam tersebut telah dibersihkan atau telah dikunjungi oleh keluarganya,” ungkapnya.

Fu Yanto berharap dihari Cheng Beng para arwah orang tua/leluhur telah sampai di surga dan diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa, serta bagi keluarga yang ditinggalkan dapat hidup rukun, damai dan penuh rezeki.

“Tanpa orang tua, kita tidak mungkin ada di dunia. Jadi janganlah melupakan orang tua/leluhur dan sebisa mungkin meluangkan waktu yang tidak begitu lama untuk memperingati Cheng Beng di setahun sekali ini,’’ ujar putra Lau Se alm. Fu Nam Cen ini. (Suyanto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.