Pangkalpinang, Demokrasibabel.com -;PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung penuhi kebutuhan listrik untuk tujuh tambak di pulau Bangka dengan total daya sebesar 2,3 juta volt ampere (VA).
Ketujuh tambang udang tersebut antara lain PT Budidaya Tropisindo dengan daya 865 kVA, TU Feny Gunawan (197 kVA), PT Shrimpi Daya Lestari (197 kVA), TU Yayasan Mahad Islam (147 kVA), TU Khoirul Haq (197 kVA), CV Mavindo Karya Lestari (555 kVA), dan TU Hendri (197 kVA).
Ketujuhnya dilistriki dengan layanan premium silver. Mereka diberi fasilitas berupa pembangunan jaringan ekspres tegangan menengah. Selain itu, terdapat sistem dua penyulang yang difungsikan untuk menyuplai listrik ke pelanggan, sehingga pelanggan tak perlu lagi mengeluarkan biaya genset dengan bahan bakar minyak yang lebih besar biayanya.
Dengan demikian, sebanyak 459 pelanggan di Bangka Belitung dilayani dengan layanan premium, dengan 112 diantaranya untuk kebutuhan tambak udang.
Salah satu pemilik tambak udang, Martin mengungkapkan vitalnya pasokan listrik untuk kebutuhan industri tambak udang.
“Kebetulan kami baru membuka delapan kolam tambak udang, maka kami percayakan listrik ke PLN. Sebab listrik ini yang utama dalam industri tambak udang, mulai dari kebutuhan pompa sedot air, reservoir, hingga kebutuhan kolam itu sendiri,” ucap Martin.
Dengan dukungan dari PLN ini, Ia berharap produktivitas tambaknya meningkat untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
“Udang ini konsumsinya tinggi di negara-negara seperti Amerika, Australia, Jepang, China. Kedepan kami berharap produktivitas dapat meningkat sehingga bisa menambah kapasitas kolam, target kami 40 kolam,” imbuh Martin.
Sementara itu, General Manager PLN Babel Amris Adnan mengungkapkan terima kasih atas kepercayaan para pelaku usaha kepada layanan PLN.
“Kami berterima kasih kepada para investor tambak udang yang sudah memercayakan listriknya ke PLN semoga produksinya semakin meningkat dengan penyambungan ini,” Ungkapnya.
Pihaknya mengungkapkan bahwa tambak udang adalah sektor yang mampu menyerap produksi energi ditengah pandemi.
Penyambungan listrik ini menggambarkan adanya geliat ekonomi yang terus tumbuh dari hari ke hari di Bangka Belitung. Tercatat demand listrik tertinggi di sistem Bangka mencapai 167 MW atau naik 4,3 persen dari demand rata-rata harian sebesar 160 MW.
Untuk itu, sebagai langkah antisipasi lonjakan permintaan listrik pada beberapa tahun ke depan, PLN mengupayakan percepatan pembangunan kabel laut tegangan tinggi yang akan menghubungkan Pulau Sumatera dan pulau Bangka.
Kabel laut yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021 ini akan ditarik dari Kabupten Banyu Asin, Sumatera Selatan ke Kabupaten Bangka Barat. Kabel laut tersebut akan terbentang sepanjang 36 Kms.
“Kami mohon dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat Bangka Belitung, agar pembangunan ini berjalan lancar, sehingga Bangka Belitung akan menjadi satu dengan Sumatera dalam satu sistem kelistrikan,” tutup Amris.(pnd)