Toboali, Demokrasibabel.com – Kasus demam berdarah (DB) dan demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), telah mengalami peningkatan pada awal tahun 2024 ini.
Menghadapi situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Basel mulai mengambil langkah-langkah pencegahan dengan menerjunkan petugas kesehatan untuk melakukan foging (pengasapan) dan penebaran bubuk abate.
Namun, menurut Bupati Riza Herdavid, tindakan foging dan penebaran bubuk abate hanya merupakan salah satu langkah dalam mencegah penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah. Bupati Riza menekankan bahwa peran aktif masyarakat dalam menerapkan prinsip 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur, dan Plus) lebih penting.
“3M Plus ini adalah upaya yang paling efektif dalam menekan kasus DB dan DBD. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menerapkan 3M Plus ini, seperti menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mendaur ulang atau menguburkan barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk, serta menggunakan kelambu saat tidur dan langkah-langkah lainnya,” ungkapnya usai melakukan foging bersama unsur Forkopimda Bangka Selatan.
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Agus Pranawa, juga turut memberikan data terkini terkait kasus DB dan DBD di daerah tersebut.
“Awal tahun ini, tercatat ada 47 kasus DB dan DBD di Kabupaten Bangka Selatan. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Toboali dengan 44 kasus, sedangkan sisanya tersebar di beberapa kecamatan lainnya,” jelasnya.
Pemerintah daerah terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan tindakan preventif untuk mengurangi risiko penularan penyakit demam berdarah.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran penyakit dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bangka Selatan.(Johan)