PANGKALPINANG, DEMOKRASIBABEL.COM – Penanganan Covid-19 belum lah selesai, dengan masih terjadinya naik turun kasus orang-orang yang terpapar di Babel, maka Pemprov. Babel masih terus berjuang dengan penanggulangan yang membutuhkan dana tidak terduga.
“Proses penanganan Covid-19 ini belum selesai, dan kelihatannya kita sudah menurun, naik lagi, turun lagi, artinya ini belum bisa kita selesaikan dengan baik dan ini akan berkelanjutan. Artinya kita masih membutuhkan program-program dalam rangka penanggulangan covid ini melalui biaya-biaya tak terduga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Mulyono di Ruang Kerja Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Dengan ini, penanganan darurat Covid akan diperpanjang hingga 28 Juli, dengan kemungkinan akan diperpanjang lagi, tergantung dari situasi dan kondisi yang terjadi.
“Apabila terjadi peningkatan lagi, ada kemungkinan bisa diperpanjang lagi baik secara nasional maupun provinsi. Karena itu dalam rangka kita melaksanakan kegiatan ini kita perlu pendampingan dari pihak-pihak pengawas,” ungkapnya.
Sehingga, pada hari Rabu (8/7/20), penandatanganan nota kesepakatan pun dilaksanakan antara Pemprov. Kepulauan Bangka Belitung dalam hal ini Gubernur Erzaldi Rosman dengan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung dalam hal ini kepala kejaksaan tinggi dan dengan BPKP dalam hal ini kepala perwakilan dengan maksud dan tujuan untuk efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan penggunaan dana penanggulangan serta pencegahan Corona.
Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Pemerintah Untuk Penangangan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan bahwa tingkat kesembuhan Covid-19 di Babel adalah yang tertinggi secara nasional dengan tingkat kesembuhan mencapai 86,8%.
Hal ini dikarenakan Pemprov. Babel telah menjalankan penanganan Covid-19 sesuai SOP yang sudah ditetapkan. Namun kesembuhan ini belum tentu akan berlangsung selamanya, tergantung dari kasus dan penanganan. Masih ada kemungkinan orang yang telah tertular Covid-19 dan dinyatakan sembuh untuk tertular kembali.
“Di Babel ini semua Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa ditampung di wisma karantina kita, dengan Babel menyiapkan tiga karantina, sehingga penanganan yang lebih baik tentunya hasilnya akan lebih baik. Kesembuhan itu tergantung dari penanganan kita, karena itu kalau sesuai dengan protokol, angka kesembuhannya akan lebih baik. Kecuali kalau ada banyak kasus yang diisolasi mandiri, tingkat pengawasannya akan sangat kurang dan akan memengaruhi angka kesembuhan ,” ungkap Kadinkes Mulyono.(khalimo)