Padang, Demokrasibabel.com – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, Dirjen Dikti Ristek, Dirjen Pendidikan Vokasi, Rektor UNP, Gubernur Sumbar disambut para Kontingen di pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) ke-17 Tahun 2022 di Gedung Aouditorium Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatra Barat, Kamis (17/11).
Sebanyak 43 atlet mahasiswa delegasi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan tampil pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XVII Tahun 2022 yang akan mengikuti sembilan cabang olahraga (cabor), yakni Pencak Silat, Atletik, Karate, Bulutangkis, Panjat Tebing, Voli, Renang dan Tenis Lapangan.di Padang, Sumatera Barat.
Atlet yang diturunkan dari delegasi BAPOMI Babel terdiri dari berbagai Kampus diantaranya Universitas Bangka Belitung, ISB Atma Luhur, Universitas Muhammadiyah Pangkalpinang, UPBJJ-UT Pangkalpinang, dan Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Dalam pembukaan POMNAS ke-17, Rektor UNP, Prof. Ganefri merasa bangga karena keinginannya selama ini untuk mendatangkan Mendikbudristek di Kampus UNP bisa terwujud. Tidaknya hanya itu hadir juga mendampingi Mendikbudristel yakni. Dirjen Dikti Ristek, Prof. Nizam, Dirjrn Pendidikan Vokasi, Gubernur Sumbar, Mahyedi Ansharullah beserta rombongan disambut antusias oleh para Kontingen.
Ganefri menerangkan pada POMNAS ke17 ini akan dilaksanakan selama 10 hari dengan mempertandingkan 14 Cabang Olahraga dan total atlet yang akan bertanding sebanyak 3.079 dan akan memperebutkan total 1.274 keping mendali yang melibatkan 408 Perguruan Tinggi.
Tema POMNAS tahun ini adalah “Wujudkan Talenta Mahasiswa Unggul menuju Indonesia Emas” dengan moto “Hebat, Bersahabat, Terhormat”. Peserta POMNAS ke-17 adalah utusan dari 34 Pengurus Provinsi Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (Bapomi) seluruh Indonesia.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya karena dengan adanya POMNAS yang menghadirkan seluruh mahasiswa dari seluruh provinsi di Indonesia, dapat menjadi bagian yang akan membangkitkan perekonomian di Sumbar, dan pada POMNAS ini juga bagi atlet yang memecahkan rekor akan diakui juga secara Nasional karena Pihaknya sudah bekerja sama dengan Lembaga IADO.
“Untuk pertama kalinya penyenggaraan POMNAS melibatkan lembaga Indonesia Anti Doping Organization (IADO) dan menggunakan sarana prasarana sesuai dengan standar nasional cabang olahraga,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Nadiem menekankan perlunya memfasilitasi bakat dan minat mahasiswa di bidang olahraga sebagai upaya menghadirkan generasi muda yang kompetitif, serta berjiwa kolaboratif dan kreatif dalam berkarya dan berprestasi.
“Kita harus selalu ingat bahwa mahasiswa di seluruh Indonesia berhak untuk mengembangkan bakat dan minatnya, termasuk di bidang olahraga. Karena itulah kegiatan kompetisi olahraga seperti POMNAS penting sekali untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dan membangkitkan semangat generasi muda kita untuk berkarya dan berprestasi,” tutur Mendikbudristek.
Mendikbudristek menyampaikan apresiasi atas kesungguhan pihak penyelenggara untuk mewujudkan POMNAS ke-17.
“Saya ucapkan selamat bertanding kepada seluruh atlet peserta POMNAS dan saya mengapresiasi seluruh jajaran Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas, Politeknik ATI Padang, Dispora Sumatra Barat, serta seluruh organisasi atas kolaborasi dan kerja kerasnya menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya.
Menurut Nadiem, menyelenggarakan agenda semasif POMNAS, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah.
Selain membutuhkan kerja keras, dibutuhkan pula komitmen dan daya tahan yang luar biasa dari pihak penyelenggara untuk bisa menghadirkan 2.985 atlet dari 408 perguruan tinggi yang akan bertanding.
Ke depan, Mendikbudristek berharap, POMNAS dapat terselenggara lebih meriah dan melibatkan lebih banyak pihak untuk berkolaborasi termasuk melibatkan makin banyak peserta mahasiswa. Ia juga memberikan semangat dan motifasi bagi para atlet yang disambut gemuruh tepuk tangan para kontigen.
“Terus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Sebab prestasi yang sesungguhnya bukan dinilai dari medali yang adik-adik dapatkan, Hal tersulit sudah kalian lewati yaitu keberanian untuk tampil dipanggung nasional, keberanian untuk menerima kemungkinan kalah tapi tetap maju kedepan untuk berkompetisi itulah yang Namanya kebernian,” pesan Nadiem. (Ags/Humas)