Pangkalpinang, Demokrasibabel.com – Tanaman hias jenis kaktus sukulen mini kini tengah menjadi tren khusus di masa pendemi Covid-19 seperti saat ini. Selain sebagai alternatif penghilang kejenuhan, kaktus hias juga dapat dijadikan ladang bisnis bagi pelaku budidaya.
Tren tanaman kaktus hias menjadi populer bukan tanpa alasan, selain dapat bertahan hidup dalam kondisi gersang, kaktus juga memiliki banyak manfaat seperti membersihkan udara, mencegah penyakit serta membantu pernapasan. Selain itu kaktus sukulen memiliki berbagai macam varietas sehingga mampu menyejukkan mata pemiliknya.
Tren tanaman hias kini terus tumbuh ditengah masyarakat sebagai pengisi waktu luang ditengah pandemi covid-19 seperti saat ini, salah satunya yang dilakukan oleh Arifin, perwira polisi yang bertugas di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Anggota polisi yang berpangkat AKBP ini selalu mengisi waktu luangnya saat pulang bekerja dengan membudidaya kaktus sukulen mini. Kaktus ini dijadikan tren tanaman hias bukan tanpa alasan, selain karena bentuknya yang mini sehingga tidak membutuhkan tempat yang luas. Kaktus juga dapat bertahan hidup dalam kondisi gersan.
Salah satu alasan pangayom masyarakat ini membudidaya kaktus mini karena memiliki banyak manfaat, seperti membersihkan udara, mencegah penyakit serta membantu pernapasan.
Sealin itu, yang menjadi minatnya membudidayak tanama hias tersebut karena bentuknya yang unik, serta bermacam ragam varietas mampu menghipnotis pengagumnya.
Alasan lain Dirinya memilih membudidaya kaktus di tengah pandemik covid-19, yaitu sebagai pelipur lara, juga penghilang kejenuhan ketika berada dirumah.
Dirinya menyulap ruang terbuka di atap rumah yang berukrang 3 meter persegi menjadi taman kaktus yang indah.
Menurut arifin budidaya kaktus telah Ia tekuni sejak lima tahun lalu dengan puluhan jenis. Namun di tengah pandemik, Ia memiliki waktu luang untuk merawat tanaman-tanaman tersebut dan kini Ia telah memiliki sedikitnya 600 jenis kaktus dari berbagai negara mulai dari Korea, Thailand, serta Jepang.
Sebagai seorang perwira berpangkat AKBP, tak lantas membuat Dirinya gengsi untuk merawat tanaman-tanaman tersebut. Semua perawatan tanaman Ia lakukan sendiri, mulai dari menyemai, menanam hingga melayani pembeli.
Baginya jabatan hanya sementara, sehingga tak perlu gengsi untuk menekuni hobi apapun, asalkan itu baik serta tidak merugikan orang lain, maka jalankan. Selain itu, budidaya tanaman hias jika ditekuni dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan apalagi di tengah pandemik seperti ini, permintaan tanaman hias terus meningkat dengan harga jual yang bervariasi mulai dari Rp50 ribu hingga jutaan rupiah.
“Sambil melepas kejenuhan saya sepulang kantor, jadi saya mengurus tanaman ini. Yang saya rasakan dan teman-teman sering curhat juga. Dalam segi penjualan mengalami kenaikan. Karna banyak dari kawan-kawan terutama yang swasta di masa pandemik ini oleh pihak perusahaannya tidak bekerja di kantor tapi dirumah. Melepas kejenuhan itulah mereka beralih ke tanaman,” ungkapnya.
Ia mengatakan, tanaman hias jenis kaktus mini ini juga terkenal sebagai mainan kaum old atau tua, namun kini mulai merambah kaum milenial.
“Dulu untuk permintaan biasanya hanya datang dari sesama kolektor, namun kini permintaan mulai datang dari pemula yang sekedar iseng untuk mengisi waktu luang, maupun mereka yang mulai menekuni bisnis tanaman hias,” katanya.
Seperti adit salah satu pecinta tanaman hias memilih mengoleksi kaktus mini lantaran bentuknya yang unik serta warna-warnanya yang cantik sehingga mampu mengalih perhatian mata yang memandang.
“Yang pasti menghilangkan waktu jenuh di rumah, kita dapat beraktivitas di luar waktu kerja. Hobi kaktus semenjak pandemik covid-19 ini karna untuk mengisi waktu luang untuk menghilangkan stres tentunya kaktus ini memiliki banyak varian jenis atau berbagai karakter,” katanya.
Selain dapat mengusir kejenuhan di tengah pandemik seperti saat ini, tanaman kaktus juga memiliki banyak manfaat di antaranya membantu pernapasan, membersihkan udara, membantu mencegah penyakit dengan menyerap karbon dioksida mengubahnya menjadi nutrisi.(red)