Bertajuk Ekspedisi Merah Putih, 32 Sahabat Alam BFS Menyisir Hutan Tanjung Salek

by
32 Sahabat Alam BFS identifikasi tanaman anggrek di kawasan hutan Tanjung Salek Desa Munggu Sungai Selan Bangka Tengah, Minggu (14/08)

BANGKA TENGAH, DEMOKRASIBABEL.COM – Bertajuk Ekspedisi Merah Putih, 32 Sahabat Alam Bangka Flora Society (BFS) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Munggu mengadakan kegiatan identifikasi tanaman anggrek di kawasan hutan Tanjung Salek Desa Munggu Kecamatan Sungai Selan Bangka Tengah.

Kegiatan yang berlangsung sabtu dan minggu (13-14 Agustus 2022) ini juga diisi dengan diskusi sahabat alam dengan aparat dan warga desa dalam rangka menjaga keanekaragaman flora khususnya tanaman anggrek yang ada di Desa Munggu.

Ketua Tim Ekspedisi Merah Putih, Fahmi Andika menyampaikan bahwa ekspedisi ini adalah kegiatan rutin BFS dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 dan Hari Konservasi Alam Nasional.

“Sebanyak 32 sahabat alam binaaan Bangka Flora Society bersama Pemdes Munggu beratribut merah putih menyisir hutan Tanjung Salek, mengindentifikasi berbagai jenis tanaman yang ada, khususnya anggrek,” katanya.

Disampaikannya, hutan Tanjung Salek Desa Munggu menjadi pilihan ini, karena saat ekspedisi BFS belasan tahun yang lalu di hutan ini menemukan banyak jenis anggrek, diantaranya jenis grammatophyllum specioum atau anggrek tebu yang merupakan salah satu anggrek terbesar di dunia.

“Anggrek jenis tersebut masih banyak ditemui di halaman rumah warga sehingga diyakini populasinya masih terjaga di hutan,” ujar pria yang juga Sekretaris BFS ini.

Demikian, Kades Munggu, Thamrin Aziz menyambut baik kunjungan tim serta berkeinginan menjadikan hutan desa menjadi hutan konservasi. Dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan tim Ekspedisi Merah Putih BFS ke desa kami. Dengan kehadiran para pecinta alam ini, kami mendapat edukasi, pembelajaran ilmu yang luar biasa bermanfaat.

“Kedepan kami berkeinginan menjadikan hutan desa menjadi hutan konservasi sehingga keberagaman flora khususnya anggrek bisa terjaga dengan baik. Alhamdulillah, melalui kunjungan ini kami baru menyadari bahwa hutan di desa kami menyimpan kekayaan keberagaman flora. Sehingga perlu kita lestarikan serta kita kembangkan,” ujar Rudi Kades Thamrin didampingi Kadus 3 Sinar Jaya ini.

Begitu pun, Dian Rossana, Ketua BFS menyampaikan beberapa jenis tanaman ditemukan saat ekspedisi dan sangat menyenangkan bisa ikut ekspedisi bersama sahabat alam kali ini.

“Di hutan desa Munggu ini kami menemukan berbagai macam jenis anggrek. Ada lebih dari 15 jenis anggrek hutan kita temukan diantaranya phaius tankervilleae yang sebelumnya belum kita temukan di berbagai hutan yang ada di pulau Bangka. Ada juga dijumpai anggrek robiquetia spathulata. Jenis ini juga pernah ditemukan di bukit Menumbing sehingga dikenal dengan anggrek Soekarno,” katanya.

Selain itu, ditemukan juga jenis bolbophyllum dan rocuseni. Ada juga jenis tanaman bukan anggrek seperti lygodium, hoya, beberapa jenis nepenthes dan berbagai tanaman lainnya.

“Kami berharap bersama adik-adik sahabat alam ini bisa kembali datang ke hutan desa Munggu ini untuk melanjutkan identifikasi serta turut menjadi bagian dalam melestarikan flora Bangka Belitung ” ujar peraih penghargaan Kalpataru tahun 2015 ini.

Sementara itu, Kurnen warga Desa Munggu, Dusun 3 Sinar Jaya yang ikut dalam tim ekspedisi menyatakan dukungannya dan merasa bersyukur atas kehadiran tim Ekspedisi Merah Putih ini.

“Ekspedisi ini membuka wawasan dan pikiran kami untuk turut melestarikan anggrek yang ternyata begitu bernilai. Saya turut mendukung bila hutan desa dikembangkan menjadi hutan konservasi anggrek,” ujar Kusnen.

Selain dihadiri Ketua Bangka Flora Society, Kades Munggu, Kadus 3 Sinar Jaya, ekspedisi ini juga turut serta Pembina BFS Yuli Tulistianto dan puluhan sahabat alam dari berbagai komunitas. (Rill/Suyanto)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.