Pangkalpinang, Demokrasibabel– Bank Sumsel Babel bersama Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) serta Perjanjian Kerja Sama terkait penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha negara, Selasa (11/11).
Penandatanganan juga dilakukan serentak oleh seluruh cabang Bank Sumsel Babel dan kejaksaan negeri se-Bangka Belitung.
Penandatanganan tersebut menjadi langkah strategis untuk memperkuat tata kelola, mitigasi risiko, serta pencegahan tindak pidana korupsi di lingkungan Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut.
PPS Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Festero Mohamad Papeko mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk penguatan sinergi antara lembaga keuangan daerah dan aparat penegak hukum dalam memastikan kegiatan operasional perbankan berjalan sesuai prinsip kehati-hatian dan ketentuan perundang-undangan.
“Kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen Bank Sumsel Babel dalam memperkuat tata kelola perusahaan dan memastikan seluruh aktivitas operasional berjalan sesuai prinsip kehati-hatian dan ketentuan hukum yang berlaku. Kami percaya, sinergi dengan Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung akan semakin meningkatkan transparansi, akuntabilitas, serta kepercayaan publik,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendampingan hukum dari kejaksaan akan membantu penyelesaian permasalahan keperdataan maupun tata usaha negara, sekaligus memperkuat penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) di seluruh lini perusahaan.
Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung yang turut menandatangani MoU tersebut menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah preventif dalam menjaga integritas dan kepatuhan di sektor perbankan daerah.
Melalui kerja sama tersebut, Bank Sumsel Babel berharap terwujudnya peningkatan sistem pengendalian internal, penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kepatuhan, serta pencegahan potensi permasalahan hukum di kemudian hari.
Bank Sumsel Babel menegaskan komitmennya untuk terus menjadi lembaga keuangan daerah yang profesional, amanah, dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.
