Koba, Demokrasibabel.com- Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembentukan dan penguatan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (PPED).
Rapat koordinasi yang digelar di Ruang Rapat VVIP Pemkab Bangka Tengah ini, menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat dan juga menegaskan komitmen, untuk mengoptimalkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, mengatakan, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi, dan instansi vertikal.
“Percepatan pertumbuhan ekonomi daerah membutuhkan kerja sama yang solid dari semua pihak. Kita harus bergerak bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” ujarnya, Selasa (4/11/25).
Dikatakan Efrianda, bahwa keberhasilan percepatan pertumbuhan ekonomi daerah tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga pada partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.
“Kita harus bersatu padu, bahu membahu, untuk membangun Bangka Tengah yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya.
Sembilan langkah konkret percepatan pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi fokus utama pembahasan meliputi:
1. Percepatan Realisasi APBD: Pemkab Bateng berkomitmen untuk mempercepat proses pencairan dan pemanfaatan anggaran daerah secara efektif dan efisien. Hal ini diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi dan menciptakan multiplier effect bagi sektor-sektor lainnya.
2. Percepatan Realisasi PMA dan PMDN: Pemerintah daerah akan berupaya menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri dengan memberikan kemudahan perizinan, insentif, dan jaminan keamanan bagi para investor.
3. Percepatan Realisasi Proyek Infrastruktur Pemerintah: Pembangunan dan peningkatan infrastruktur menjadi prioritas utama untuk mendukung konektivitas, mobilitas, dan aksesibilitas wilayah. Proyek-proyek strategis seperti jalan, jembatan, irigasi, dan fasilitas publik lainnya akan dipercepat pelaksanaannya.
4. Pengendalian Harga Bahan Pokok: Tim PPED akan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap harga-harga kebutuhan pokok untuk menjaga stabilitas dan keterjangkauan bagi masyarakat. Langkah-langkah antisipasi akan diambil untuk mencegah terjadinya lonjakan harga yang dapat membebani ekonomi keluarga.
5. Pencegahan Ekspor dan Impor Ilegal: Pemkab Bateng akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas praktik ekspor dan impor ilegal yang dapat merugikan perekonomian daerah dan negara.
6. Perluasan Kesempatan Kerja: Pemerintah daerah akan berupaya menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan sektor-sektor potensial seperti pariwisata, industri kreatif, dan UMKM. Program pelatihan dan sertifikasi kompetensi juga akan ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
7. Peningkatan Produktivitas Sektor Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan: Pemkab Bateng akan memberikan dukungan kepada para petani, pekebun, nelayan, dan peternak melalui penyediaan bibit unggul, pupuk, teknologi, dan akses permodalan. Program pendampingan dan pelatihan juga akan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha di sektor ini.
8. Peningkatan Output Industri: Pemerintah daerah akan mendorong pengembangan industri lokal dengan memberikan insentif, kemudahan perizinan, dan dukungan pemasaran. Program inkubasi bisnis dan pengembangan produk inovatif juga akan digalakkan untuk meningkatkan daya saing industri daerah.
9. Kemudahan Perizinan Berusaha: Pemkab Bateng berkomitmen untuk menyederhanakan proses perizinan berusaha melalui penerapan sistem online dan pelayanan terpadu satu pintu. Hal ini diharapkan dapat menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.







