AI Jadi Tantangan Industri Manajemen Investasi di 2025

by
Foto : Ilustrasi (Istimewah)

Oleh : Silvi Anggraini (Mahasiswa Program Studi Manajemen, Mahasiswa Universitas Bangka Belitung)

Kita hidup di masa yang dinamis untuk sektor manajemen investasi. Dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), terutama Generative AI (GenAI), ke dalam berbagai proses perusahaan, tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun yang sangat penting.

Penelitian analisis data, manajemen portofolio, dan pengambilan keputusan investasi termasuk dalam integrasi ini. Menurut artikel Warta Ekonomi, fenomena ini memiliki kekuatan untuk mengubah sektor ini sepenuhnya.

Kemajuan ini, menurut pendapat saya sebagai mahasiswa manajemen yang akan memasuki bidang ini, menawarkan peluang dan tantangan. Oleh karena itu, kita harus siap dalam segala hal-mental, intelektual, dan etika. AI memiliki potensi untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan efisiensi dalam analisis data dan perkiraan pasar.

Namun, sangat penting untuk menyadari potensi konsekuensinya, seperti ketidakjelasan model AI dan kemungkinan kemerosotan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Fungsi Pendidikan

Perubahan ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi, khususnya di bidang manajemen dan keuangan, perlu beradaptasi. Mata kuliah tradisional yang hanya berkonsentrasi pada teknik pemasaran tradisional atau teori keuangan klasik tidak lagi memadai.

Mahasiswa saat ini membutuhkan pengetahuan data science praktis dan kemampuan untuk menganalisis big data dengan cara yang etis dan kontekstual. Untuk mengembangkan orang-orang terampil yang siap menangani kompleksitas industri digital.

AI sebagai Instrumen, Bukan Pengganti Manusia

Sangat penting untuk menekankan bahwa AI harus dilihat sebagai instrumen strategis daripada sebagai pengganti penilaian manusia. Hasil dari kecerdasan buatan (AI) harus ditafsirkan dengan hati-hati, terutama ketika masalah sosial dan etika diperlukan.

Untuk dapat menggunakan teknologi ini dengan tepat, manajer investasi masa depan harus mengembangkan pemikiran kritis dan integritas profesional. Mereka yang dapat menggabungkan kemahiran teknologi, analisis mendalam, dan nilai-nilai kemanusiaan akan memiliki keunggulan kompetitif dalam dinamika pasar yang kompleks.

Kesiapan Soft Skills dan Kompetensi:

Persiapan untuk Pemimpin Masa Depan Mahasiswa masa kini harus memiliki lebih dari sekadar kemahiran teknologi; mereka juga harus memiliki soft skills yang kompeten, seperti kepemimpinan yang mudah beradaptasi, kerja sama tim yang inklusif, kemampuan komunikasi lintas disiplin, dan keberanian untuk membuat penilaian yang signifikan.

Perusahaan di masa depan tidak hanya mencari pekerja yang terampil secara teknis, tetapi juga mereka yang dapat menjadi agen perubahan dengan mengubah budaya perusahaan.

Saat ini, kita harus secara aktif berkontribusi dalam membentuk masa depan selain mempersiapkannya. Ada banyak perubahan yang terjadi di dunia, dan zaman kita memiliki kesempatan dan tugas untuk memimpin transformasi ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.