Etika Berbahasa Indonesia dalam Lingkungan Profesional Manajemen

by
Foto : Yunica Ainun Fasha (Mahasiswa Jurusan Manajemen, Universitas Bangka Belitung)

Oleh : Yunica Ainun Fasha (Mahasiswa Jurusan Manajemen, Universitas Bangka Belitung)

Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan juga cermin dari sikap, tata nilai, dan profesionalisme seseorang. Dalam ranah manajemen yang menuntut efisiensi, integritas, dan koordinasi antarpihak, penggunaan bahasa Indonesia yang santun, tepat, dan etis menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan. Sayangnya, masih banyak lingkungan kerja profesional yang kurang memperhatikan etika berbahasa ini, baik secara lisan maupun tertulis.

Etika berbahasa dalam konteks profesional mencakup pemilihan diksi yang sesuai, struktur kalimat yang jelas, serta kesadaran terhadap siapa lawan bicara atau audiens yang dituju. Dalam dunia manajemen, komunikasi yang baik bukan hanya soal menyampaikan pesan, tetapi juga bagaimana pesan tersebut diterima dengan penuh respek dan tidak menimbulkan kesan ofensif atau ambigu.

Sebagai contoh, penggunaan bahasa gaul atau bahasa campuran asing-Indonesia yang tidak sesuai konteks dapat menimbulkan kesan kurang profesional. Penggunaan istilah asing memang tidak bisa dihindari dalam dunia manajemen yang bersifat global, namun perlu diimbangi dengan pemahaman terhadap padanan kata dalam bahasa Indonesia agar komunikasi tetap inklusif dan tidak menciptakan kesenjangan pemahaman antarpegawai.

Lebih jauh lagi, etika berbahasa juga menyangkut kesantunan. Dalam menyampaikan kritik, misalnya, perlu digunakan ungkapan yang membangun dan tidak menjatuhkan martabat rekan kerja. Kalimat seperti “Saya memahami maksud Anda, namun ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan ulang,” terdengar jauh lebih etis daripada “Ide ini kurang bagus dan sebaiknya diganti.”

Selain komunikasi verbal, aspek tertulis seperti email, laporan, atau memo internal juga memerlukan kehati-hatian berbahasa. Kalimat yang terlalu panjang, tidak runtut, atau mengandung singkatan tidak baku dapat mengganggu efektivitas penyampaian informasi. Di sinilah pentingnya kemampuan menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sebagai bagian dari profesionalisme.

Lembaga manajemen, baik swasta maupun publik, perlu mulai menanamkan nilai-nilai etika berbahasa ini sejak proses rekrutmen hingga pelatihan internal. Menjadikan etika berbahasa sebagai bagian dari budaya organisasi akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis, komunikatif, dan saling menghargai.

Dengan menjunjung tinggi etika berbahasa Indonesia dalam lingkungan profesional, kita tidak hanya menjaga kualitas komunikasi, tetapi juga memperkuat identitas dan martabat bangsa di tengah arus globalisasi. Karena sesungguhnya, bahasa yang santun dan etis adalah wujud nyata dari manajemen yang berkelas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.