Oleh : Revalina Michaela Krisna (Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Universitas Bangka Belitung)
Dalam dunia perkuliahan, tidak jarang mahasiswa merasa terjebak dalam rutinitas yang sibuk setiap hari. Kelas dari pagi hingga sore, aktivitas organisasi, tumpukan tugas, dan berbagai kegiatan luar kampus membuat waktu terasa begitu padat. Namun, banyak dari mereka yang merasa kewalahan dan tidak meraih hasil yang memuaskan meskipun telah “sibuk” seharian. Di sinilah pentingnya memahami perbedaan antara produktif dan sibuk.
Sibuk sering kali diartikan sebagai banyaknya aktivitas yang dilakukan, tetapi tidak menjamin bahwa semua itu menghasilkan nilai yang berarti. Sebaliknya, produktif berkaitan dengan melaksanakan tugas-tugas yang penting dan berdampak, meski dengan jumlah aktivitas yang lebih sedikit. Mahasiswa yang produktif cenderung memiliki kemampuan untuk memprioritaskan, sementara mahasiswa yang sibuk biasanya melakukan berbagai hal tanpa arah yang jelas.
Salah satu kunci untuk menjadi produktif adalah manajemen waktu yang baik. Mahasiswa perlu merancang jadwal yang realistis, membuat daftar tugas harian, dan membedakan antara tugas yang penting dan mendesak. Kemampuan untuk mengatakan “tidak” pada kegiatan yang tidak relevan juga sangat berpengaruh terhadap efektivitas waktu.
Fokus merupakan aspek penting dalam mencapai produktivitas. Ketika mengerjakan tugas, matikan notifikasi ponsel, hindari multitasking, dan sediakan waktu untuk istirahat secara berkala. Menggunakan teknik seperti Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) dapat membantu menjaga konsentrasi.
Selain itu, mahasiswa juga perlu menyadari pentingnya memberikan waktu untuk diri sendiri. Menjaga kesehatan mental dan fisik merupakan bagian tak terpisahkan dari produktivitas. Istirahat yang cukup, olahraga ringan, dan waktu untuk hobi akan membantu menjaga energi dan semangat belajar.
Sebagai kesimpulan, kesibukan tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas. Dengan memupuk kesadaran untuk bekerja secara cerdas, bukan sekadar bekerja keras, mahasiswa dapat lebih efektif dan seimbang. Dunia perkuliahan bukan hanya tentang seberapa cepat berlari, tetapi juga tentang seberapa tepat arah yang ditempuh.