Demokrasibabel.com – Kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya merupakan bagian dari perilaku peduli lingkungan yang harus ditanamkan sejak dini, terutama di kalangan mahasiswa yang merupakan agen perubahan di masyarakat.
Di samping itu, partisipasi aktif mahasiswa dalam pengelolaan sampah juga menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Strategi komunikasi lingkungan yang efektif dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah, termasuk di lingkungan kampus (Cerya & Evanita, 2021).
Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan yang berkaitan dengan prinsip 3R (reduce,reuse,recycle), diharapkan mereka dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar.
Penelitian menunjukkan bahwa partisipasi langsung dalam kegiatan pengelolaan sampah dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian individu terhadap masalah lingkungan(Cerya & Evanita, 2021).
Pengelolaan sampah di lingkungan kampus tidak hanya berdampak pada kebersihan fisik, tetapi juga pada kesehatan masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan sampah yang buruk dapat menyebabkan pencemaran dan berbagai masalah kesehatan (Afifah, 2022). Oleh karena itu, penting untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif di kampus, yang melibatkan mahasiswa dalam proses edukasi dan implementasi. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna fasilitas, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan kampus (Andayani etal., 2022).
Kebersihan lingkungan kampus merupakan aspek penting dalam menciptakan suasana akademik yang nyaman dan berkelanjutan. Salah satu faktor krusial dalam mewujudkan lingkungan bersih adalah kesadaran mahasiswa terhadap perilaku membuang sampah pada tempatnya.
Sampah yang tersebar di lingkungan kampus tidak hanya menciptakan ketidaknyamanan visual, tetapi juga memiliki dampak negatif terhadap keberlanjutan ekologis dan kesehatan masyarakat kampus.
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup dan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat merubah segala aktivitas kehidupan manusia, mulai dari gaya hidup, cara berperilaku, pola pikir bahkan kepribadian seseorang.
Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif terhadap warga kampus, termasuk didalamnya para mahasiswa. Terciptanya lingkungan yang sehat akan memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan berbagai macam kegiatan perkuliahan baik didalam kelas maupun di luar kelas. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari peran berbagai pihak yang terlibat di dalam kampus termasuk mahasiswa (Darlianis, 2013).
Kesadaran Lingkungan merupakan tindakan atau sikap yang diarahkan untuk memahami tentang pentingnya lingkungan yang sehat, bersih, dan sebagainya. Kesadaran dalam lingkungan hidup dapat dilihat dari perilaku dan tindakan seseorang dalam keadaan dimana seseorang merasa bebas dari tekanan (Amos, 2008). Ada empat faktor yang mempengaruhi kesadaran lingkungan.
Pertama, faktor ketidaktahuan; didasarkan karena adanya rasa ingin tahu. Menurut Amos (2008), sadar dapat diartikan sebagai tahu. Ketika seseorang dikatakan tidak sadar maka orang tersebut tidak memiliki pengetahuan mengenai lingkungan. Maka dapat disimpulkan bahwa ketidaktahuan seseorang dapat mempengaruhi kesadaran lingkungannya.
Kedua, faktor kemiskinan; miskin merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan pertumbuhan akan menyebabkan tekanan pada penduduk. Kemiskinan menjadi salah satu sumber masalah sosialkarena mereka lebih fokus kepada pemenuhan kebutuhan daripada menanggapi isu-isulingkungan.
Ketiga, faktor kemanusiaan; kemanusiaan berarti sifat-sifat manusia atau secara manusia. Manusia adalah makhluk berakal yang mampu memilih mana yang benar dan salah.
Jika seseorang memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi maka mereka akan memperhatikan hal yang dapat menyelamatkan banyak manusia dan tidak merugikan manusia lainnya.
Oleh sebab itu seseorang dengan tingkat kemanusiaan yang tinggi akan lebih sadar lingkungan sehingga dapat menjaga lingkungan demi kepentingan bersama.
Keempat, faktor gaya hidup; Gaya hidup seseorang dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran mereka terhadap lingkungan. Jika seseorang memiliki gaya hidup hijau maka mereka akan memperhatikan apa yang mereka lakukan terhadap lingkungan.
Minat mereka akan tertuju pada segala sesuatu yang ramahlingkungan dan opini mereka pun dalam pandangan menyelamatkan lingkungan (Amos, 2008).