Toboali, Demokrasibabel.com – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalisasikan penarikan retribusi sampah untuk memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pada 2023 retribusi sampah hanya mencapai Rp200 juta, tahun ini objek retribusi lebih dioptimalkan dan ditargetkan mencapai Rp400 juta,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangka Selatan Gito Arsyad di Toboali, Jumat (19/1).
Ia mengatakan, pada 2023 hanya sebagian saja ditarik retribusi yaitu perkantoran dan sebagian pasar namun tahun ini objek pajak lebih diperluas agar pungutan retribusi lebih optimal.
“Kita mulai melakukan pendataan terhadap objek retribusi seperti toko, rumah makan dan sejumlah usaha lainnya,” ujarnya.
Optimalisasi retribusi sampah ini sebagai langkah pemerintah untuk mengatasi persoalan sampah di tengah masyarakat yang tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan sekaligus untuk meningkatkan PAD.
“Selama ini kita tidak memiliki data lengkap terkait masyarakat yang menjadi objek retribusi sampah, seiring dengan peningkatan target PAD kita mulai melakukan pendataan untuk mengetahui berapa objek retribusi sampah yang ada di Kota Toboali,” ujarnya.
Saat ini DLH Bangka Selatan sudah mendata sebanyak 700 objek penarikan retribusi sampah dan terus berupaya mendata dengan teliti objek mana saja yang masuk menjadi penarikan retribusi.
“Kami optimistis pada 2024 target PAD dari retribusi sampah dapat melampaui target yang telah ditetapkan,” ujarnya.
Pihaknya masih berupaya mendata lebih jauh lagi dengan teliti, agar yang menjadi objek masuk dalam retribusi sampah ini sesuai dengan harapan.
“Terkait besaran retribusi masih belum bisa ditetapkan, menunggu selesainya pendataan objek retribusi tersebut,” ujarnya.(Johan)