PANGKALPINANG, DEMOKRASIBABEL.COM – Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah pimpin rapat koordinasi rapat koordinasi rencana pembangunan pelabuhan pangkalan armada angkatan laut di Belinyu, pada Rabu (1/7/2020) di Ruang Rapat Tanjung Pendam, Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Wagub Abdul Fatah mengatakan pengerukan ini guna memberikan daya dukung bagi pariwisata Bangka Belitung di Pelabuhan Tanjung Gudang Belinyu yang nantinya akan menjadi tempat bersandar kapal cruise.
Menurutnya, hal utama yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah survey lapangan. Hasil survey inilah yang nantinya akan menjadi bahan untuk dikoordinasikan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
Selanjutnya diperlukan data mengenai gambaran kedalaman pengerukan yang akan dilakukan dan menyiapkan segala dokumen, baik dokumen MoU maupun PKS yang diperlukan guna mengajukan ijin ke Kementerian LHK RI termasuk mengenai amdal yang kewenangannya ada di kementerian.
“Kemudian langkah konkret yang diperlukan selanjutnya yaitu komunikasi yang intens dengan pihak danlanal terkait persiapan rencana survey yang hasilnya tentu akan digunakan sebagai bahan koordinasi dengan bu menteri LHK,” ujarnya.
Kepala Dishub Prov. Kep. Babel, KA Tajuddin mengatakan bahwa pengerukan akan dilakukan di Dermaga Tanjung Gudang Belinyu sampai muara luar Teluk Kelabat dengan panjang sekitar 10 mil. Pihaknya juga akan segera membuat draf MoU dan berharap agar KSOP segera berkoordinasi juga dengan Kementerian Perhubungan, perwakilan dari Kabupaten Bangka yang hadir juga diharapkan menyampaikan hasil rapat kepada Bupati Bangka.
Danlanal Bangka Belitung, Kolonel Laut Dudik Kuswoyo pada pertemuan ini secara teknis menjelaskan rencana awal panjang dermaga 70 meter dengan lebar 30 meter. Hal ini dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti jumlah maksimal kapal yang dilayani pada saat sandar, ukuran kapal yang sandar diperkirakan 50-70 meter, dan pergerakan/manuver kapal harus bebas pola geraknya.
“Pembangunan dermaga ini juga akan mempermudah kebutuhan logistik, kapal perang bisa masuk mako kami dan kapal yang masuk bisa kami awasi secara langsung dari kantor selama 24 jam,” ungkapnya.(lisia ayu)